Selasa, 29 September 2009

Delapan Kado Terindah

Delapan Kado Terindah


Aneka kado ini tidak dijual di toko. Anda bisa menghadiahkannya setiap saat,dan tak perlu membeli ! Meski begitu, delapan macam kado ini adalah hadiah terindah dan tak ternilai bagi orang-orang yang Anda sayangi.

1. KEHADIRAN

Kehadiran orang yang dikasihi rasanya adalah kado yang tak ternilai harganya. Memang kita bisa juga hadir dihadapannya lewat surat, telepon, foto atau faks. Namun dengan berada disampingnya. Anda dan dia dapat berbagi perasaan, perhatian, dan kasih sayang secara lebih utuh dan intensif. Dengan demikian, kualitas kehadiran juga penting. Jadikan kehadiran Anda sebagai pembawa kebahagian.

2. MENDENGAR

Sedikit orang yang mampu memberikan kado ini, sebab, kebanyakan orang Lebih suka didengarkan, ketimbang mendengarkan. Sudah lama diketehui bahwa keharmonisan hubungan antar manusia amat ditentukan oleh kesediaan saling mendengarkan. Berikan kado ini untuknya. Dengan mencurahkan perhatian pada segala ucapannya, secara tak langsung kita juga telah menumbuhkan kesabaran dan kerendahan hati. Untuk bisa mendengar denganbaik, pastikan Anda dalam keadaan betul-betul relaks dan bisa menangkap utuh apa yang disampaikan. Tatap wajahnya. Tidak perlu menyela, mengkritik, apalagi menghakimi. Biarkan ia menuntaskannya. Ini memudahkan Anda memberi tanggapan yang tepat setelah itu. Tidak harus berupa diskusi atau penilaian. Sekedar ucapan terima kasihpun akan terdengar manis baginya.

3. D I A M

Seperti kata-kata, didalam diam juga ada kekuatan. Diam bisa dipakai Untuk menghukum, mengusir, atau membingungkan orang. Tapi lebih dari segalanya. Diam juga bisa menunjukkan kecintaan kita pada seseorang karena memberinya "ruang". Terlebih jika sehari-hari kita sudah terbiasa gemar menasihati, mengatur, mengkritik bahkan mengomeli.

4. KEBEBASAN

Mencintai seseorang bukan berarti memberi kita hak penuh untuk memiliki atau mengatur kehidupan orang bersangkutan. Bisakah kita mengaku mencintai seseorang jika kita selalu mengekangnya? Memberi kebebasan adalah salah satu perwujudan cinta. Makna kebebasan bukanlah, " Kau bebas berbuat semaumu." Lebih dalam dari itu, memberi kebebasan adalah memberinya kepercayaan penuh untuk bertanggung jawab atas segala hal yang ia putuskan atau lakukan.

5. KEINDAHAN

Siapa yang tak bahagia, jika orang yang disayangi tiba-tiba tampil lebih ganteng atau cantik ? Tampil indah dan rupawan juga merupakan kado lho. Bahkan tak salah jika Anda mengkadokannya tiap hari ! Selain keindahan penampilan pribadi, Anda pun bisa menghadiahkan keindahan suasana dirumah. Vas dan bunga segar cantik di ruang keluarga atau meja makan yang tertata indah, misalnya.

6. TANGGAPAN POSITIF

Tanpa, sadar, sering kita memberikan penilaian negatif terhadap pikiran, sikap atau tindakan orang yang kita sayangi. Seolah-olah tidak ada yang benar dari dirinya dan kebenaran mutlak hanya pada kita. Kali ini, coba hadiahkan tanggapan positif. Nyatakan dengan jelas dan tulus. Cobalah ingat,berapa kali dalam seminggu terakhir anda mengucapkan terima kasih atas segala hal yang dilakukannya demi Anda. Ingat-ingat pula, pernahkah Anda memujinya. Kedua hal itu, ucapan terima kasih dan pujian (dan juga permintaan maaf ), adalah kado cinta yang sering terlupakan.

7. KESEDIAAN MENGALAH Tidak semua masalah layak menjadi bahan pertengkaran. Apalagi sampai Menjadi cekcok yang hebat. Semestinya Anda pertimbangkan, apa iya sebuah hubungan cinta dikorbankan jadi berantakan hanya gara-gara persoalan itu? Bila Anda memikirkan hal ini, berarti Anda siap memberikan kado " kesediaan mengalah" Okelah, Anda mungkin kesal atau marah karena dia telat datang memenuhi janji. Tapi kalau kejadiannya baru sekali itu, kenapa mesti jadi pemicu pertengkaran yang berlarut-larut ? Kesediaan untuk mengalah juga dapat melunturkan sakit hati dan mengajak kita menyadari bahwa tidak ada manusia yang sempurna didunia ini.

8. SENYUMAN

Percaya atau tidak, kekuatan senyuman amat luar biasa. Senyuman, terlebih yang diberikan dengan tulus, bisa menjadi pencair hubungan yang beku, pemberi semangat dalam keputus asaan. pencerah suasana muram, bahkan obat penenang jiwa yang resah. Senyuman juga merupakan isyarat untuk membuka diri dengan dunia sekeliling kita. Kapan terakhir kali anda menghadiahkan senyuman manis pada orang yang dikasihi


Lain Dunia

Lain Dunia

Author: Abu Aufa


Duk... duk...!!! Ia membenturkan kepalanya berulang kali di lantai sebuah swalayan. Tubuhnya yang terlentang tampak tegang, nafasnya tersengal-sengal dengan wajah merah menahan marah. Beberapa orang berusaha membujuk, tapi sia-sia, ia terus mengamuk. Gigi mengatup, menggeretak dan dengan geram diayunkannya kaki serta tangan ke segala arah. Baginya, selain orang terdekat dan tersayang, semua adalah ancaman yang mengusik dunianya.

Bergegas seorang wanita menghampiri dan segera membujuk. Tubuh itu didekapnya, seraya membelai lembut buah hati tercinta. Namun anak laki-laki itu masih mencoba meronta, bahkan dicengkramnya tangan ibunda dengan kuat. Wanita itu meringis kesakitan, tapi pelukannya tak dilepaskan. Lalu sang ibunda membisikkan beberapa patah kata, dan perlahan amukannya mereda.

Anak itu duduk terhenyak. Matanya sejenak menatap binar cinta dari ibunda. Namun tak lama, bola mata itu pun berpindah ke sudut mata, dan menatap pojok ruangan dengan pandangan hampa. Terdengar ia bergumam tak jelas, dan digoyangkan tubuhnya ke depan serta ke belakang berulang-ulang. Asyik berbicara dan bermain dengan sahabat-sahabat di dunianya.

Tak urung tetesan bening jatuh dari telaga mata wanita yang berwajah teduh tersebut. Ajaib, bola mata anak lelaki itu tiba-tiba beralih menatap wajah ibundanya kembali. Lalu dengan susah payah tangannya menyentuh, dan jari telunjuk menyeka air mata yang membasahi pipi.

Terhempas...

Jiwaku serasa dihempaskan ke dasar jurang oleh sebuah kenyataan. Mereka ada, dan nyata di sekitar kita. Dunia mereka memang terselubung kabut tebal, memisahkan raga yang tampak jelas di depan mata, namun jiwanya terbang entah kemana. Melayang, meninggalkan dunia nyata, lalu bermain dengan ilusi dan fantasi di alam khayal.

Mereka pun terbuai dan terlelap di lain dunia. Dininabobokkan bidadari-bidadari yang baik hati membuatnya jatuh hati, lalu lupa dengan ayah bunda, saudara, teman serta raga yang teronggok di alam nyata. Bahkan diacuhkannya kegembiraan membuat burung dari lipatan kertas, bermain bola, berlarian di tanah lapang, atau pun sekedar bertepuk tangan.

Namun, bukankah tak ada satu pun ciptaan Allah Subhanahu wa Ta'ala di alam ini yang sia-sia. Di balik kekurangan dirinya, pasti ada keistimewaan. Mereka pasti diciptakan sebagai bagian dari sebuah rencana indah untuk orang-orang terdekat dan mengenalinya. Dengan kehadiran mereka, akan terbentang luas ladang pahala yang siap untuk disemai.

Kehadiran mereka pun membuat ketakjuban akan ajaibnya do'a dan cinta seorang ibunda. Beberapa patah kata yang lahir dari bening hati seorang ibunda selalu sejuk dan teduh, menyimpan berjuta kasih sayang serta cinta. Layaknya sebuah mantera yang sakti mandraguna, mampu membangunkan buah hati dari tidur lelap di lain dunia.

Kiat di buku-buku, majalah dan artikel ilmiah seakan sia-sia untuk mengusik dunianya. Dekapan yang erat dan kencang pun tak mampu meredakan amukan mereka. Bahkan, ucapan para ahli yang disarankan sulit membuat mereka sedikitpun beranjak. Hanya sebentuk do'a yang mustajabah dari ibunda, tak ada hijab kepada yang Maha Menyembuhkan.

Indah... Sungguh teramat indah setiap rencana dan ciptaan-Mu, duhai Allah.

Kau berikan amanah istimewa hanya kepada hamba-Mu yang istimewa pula, dan dari mereka aku rengkuh seribu satu hikmah.

ALLAHua'lam bi shawab.

*MERENGKUH CINTA DALAM BUAIAN PENA*

Al-Hubb FiLLAH wa LiLLAH,

Abu Aufa


KITA BAHAGIA BILA.

KITA BAHAGIA BILA........


Manusia bahagia bila ia bisa membuka mata. Untuk menyadari bahwa ia memiliki banyak hal yang berarti. Manusia bisa bahagia bila ia mau membuka mata hati. Untuk menyadari, betapa ia dicintai. Manusia bisa bahagia, bila ia mau membuka diri. Agar orang lain bisa mencintainya dengan tulus.

Manusia tidak bahagia karena tidak mau membuka hati, berusaha meraih yang tidak dapat diraih, memaksa untuk mendapatkan segala yang diinginkan, tidak mau menerima dan mensyukuri yang ada.

Manusia buta, karena egois dan hanya memikirkan diri, tidak sadar bahwa ia begitu dicintai, tidak sadar bahwa saat ini, apa yang ada adalah baik, selalu berusaha meraih lebih, dan tidak mau sadar karena serakah.

Ada teman yang begitu mencintai, namun tidak diindahkan, karena memilih, menilai dan menghakimi sendiri. Memilih teman dan mencari-cari, padahal di depan mata ada teman yang sejati. Telah memiliki segala yang terbaik, namun serakah, ingin dirinya yang paling diperhatikan, paling disayang, selalu menjadi pusat perhatian, selalu dinomorsatukan.

Padahal, semua manusia memiliki peranan, hebat dan no. satu dalam satu hal, belum tentu dalam hal lain, dicintai oleh satu orang belum tentu oleh orang lain.

Kebahagiaan bersumber dari dalam diri sendiri, jikalau berharap dari orang lain, siaplah ditinggalkan, siaplah dikhianati. Kita akan bahagia bila bisa menerima diri apa adanya, mencintai dan menghargai diri sendiri, mau mencintai orang lain, dan mau menerima orang lain.

Percayalah kepada Tuhan, dan bersyukurlah kepadanya, bahwa kita selalu diberikan yang terbaik sesuai usaha kita, tak perlu berkeras hati, Ia akan memberi kita di saat yang tepat apa yang kita butuhkan, meskipun bukan hari ini, masih ada esok hari. Berusaha dan bahagialah karena kita dicintai begitu banyak orang.


Kendi di Depan Rumah

Kendi di Depan Rumah
Oleh : Prie GS


Di kota saya, ada sebuah rumah, yang kepada rumah itulah saya selalu dipaksa menoleh jika kebetulan melintas di depannya. Rumah itu sederhana saja. Jadi kalau ia menarik perhatian saya, pasti bukan karena bentuknya, melainkan karena dua kendi yang selalu dipajang di depan, berdekatan dengan jalan raya. Tempat kendi itu berupa tiang dengan rumah-rumahan kecil di pucuknya, dengan atap bertuliskan ''air matang''.


Tak sulit menebaknya, kendi itu memang berisi air minum, yang bebas diakses oleh siapa saja. Bahkan oleh para pejalan kaki bernama entah, yang bahkan air putih pun kesulitan membelinya. Adakah orang sesusah itu ada? Ada. Pameran kemiskinan adalah sesuatu yang amat nyata di sekitar kita. Jika kita lupa mengingatnya, barangkali karena kemiskinan itu kita tatap dari jendela mobil, dari tembok-tembok rumah kita yang tinggi, dan dari hotel-hotel berbintang tempat kemiskinan sering diseminarkan. Maka, kemiskinan itu ada, cuma tidak terasa. Kita mengerti tidak enaknya, tapi telah lupa rasanya. Maka kepada kemiskinan di sekitar, kita cenderung lupa, bahkan sekadar menaruh kendi di depan rumah sebagai derma.


Di masa kecil saya, pemandangan itu bukanlah derma yang istimewa. Ada sebuah desa yang malah memakainya sebagai semacam tradisi saja. Tapi kini, desa yang mengajarkan tradisi itupun telah kehilangan penerusnya. Desa itu telah berganti generasi yang memilih menjadi orang kota yang pasti mulai sibuk dengan utusan karier dan nasibnya sendiri.


Berpikir tentang nasib sendiri pun gelap, apalah artinya berpikir tentang kehausan sesama. Di kota tempat saya tinggal itu, dari sekitar hampir dua juta penduduk, sepanjang saya tahu, juga cuma ada dua rumah yang melakuan hal yang sama.


Dua rumah itulah, jika kebetulan lewat, saya reflek menengoknya. Mengucapkan rasa hormat kepada yang empunya sambil malu pada kealpaan diri sendiri. Di tengah hiruk pikuk kota, dua rumah itu, selalu berhasil mengingatkan diri mereka sendiri atas penderitaan sesama. Derma itu bisa jadi kecil saja, cuma air putih di dalam sebuah kendi yang isinya tak seberapa.


Tapi betapa yang kecil pun saya tak sanggup melakukannya. Di dalam diri saya pasti segera muncul pembelaan, ah jalan derma itu, toh bukan cuma dengan cara menaruh kendi-kendi itu saja. Masih banyak cara, yang menurut kita jauh lebih besar, lebih berguna dan menantang pula. Lalu bayangan saya pun telah terpaku kepada banyak cara yang lebih berguna dan lebih menantang itu.


Sementara ingatan saya telah berlari ke cara derma yang banyak itu, saya lupa meneliti, adakah derma saya sudah sebanyak yang saya bayangkan itu. Jika yang kecil pun terlupa, adakah lagi yang bisa diharap dari yang besar dan banyak. Jangan-jangan yang banyak itu cuma imajinasi, cuma sikap kikir dan tak peduli, yang dikemas dalam cita-cita mulia, yang kemuliaan itu cuma terus akan menjadi cita-cita bahkan hingga saya mati.


Sementara saya mati dengan cita-cita mulia, pemilik kendi-kendi itu, memilih terus menjerang air, menaruhnya di kendi-kendinya, mengisinya jika kosong, dan menaruhnya kembali di jalan untuk ia isi kembali jika kosong. Ia menjerang air, mengisi, mencucinya, dan menaruhnya kembali di tempatnya. Terus, terus dan terus. Barangkali sampai ia sendiri mati.


Sementara ia terus menerus mengisi kendi-kendinya, melayani kehausaan saudaranya yang bahkan air putih pun tak kuat membelinya, saya tetap masih di sini, membayangkan sebuah kemuliaan yang tak pernah benar-benar saya kerjakan.

PIANO

PIANO
dari : Tausyiah Majamen Qalbu


Kisah ini terjadi di Rusia. Seorang ayah, yang memiliki putra yang berusia kurang lebih 5 tahun, memasukkan putranya tersebut ke sekolah musik untuk belajar piano. Ia rindu melihat anaknya kelak menjadi seorang pianis yang terkenal. Selang beberapa waktu kemudian, di kota tersebut datang seorang pianis yang sangat terkenal. Karena ketenarannya, dalam waktu singkat tiket konser telah terjual habis.

Sang ayah membeli 2 buah tiket pertunjukan, untuk dirinya dan anaknya. Pada hari pertunjukan, satu jam sebelum konser dimulai, kursi telah terisi penuh, sang ayah duduk dan putranya tepat berada di sampingnya. Seperti layaknya seorang anak kecil, anak ini pun tidak betah duduk diam terlalu lama, tanpa sepengetahuan anaknya, ia menyelinap pergi. Ketika lampu gedung mulai diredupkan, sang ayah terkejut menyadari bahwa putranya tidak ada di sampingnya. Ia lebih terkejut lagi ketika melihat anaknya berada dekat panggung pertunjukan, dan sedang berjalan menghampiri piano yang akan dimainkan pianis tersebut. Didorong oleh rasa ingin tahu, tanpa takut anak tersebut duduk di depan piano dan mulai memainkan sebuah lagu, lagu yang sederhana, twinkle2 little star.

Operator lampu sorot, yang terkejut mendengar adanya suara piano mengira bahwa konser telah dimulai tanpa aba-aba terlebih dahulu, dan ia langsung menyorotkan lampunya ke tengah panggung. Seluruh penonton terkejut, melihat yang berada di panggung bukan sang pianis, tapi hanyalah seorang anak kecil. Sang pianis pun terkejut, dan bergegas naik ke atas panggung. Melihat anak tersebut, sang pianis tidak menjadi marah, ia tersenyum dan berkata "Teruslah bermain", dan sang anak yang mendapat ijin, meneruskan permainannya. Sang pianis lalu duduk, di samping anak itu, dan mulai bermain mengimbangi permainan anak itu, ia mengisi semua kelemahan permainan anak itu, dan akhirnya tercipta suatu komposisi permainan yang sangat indah. Bahkan mereka seakan menyatu dalam permainan piano tersebut. Ketika mereka berdua selesai, seluruh penonton menyambut dengan meriah, karangan bunga dilemparkan ke tengah panggung.

Sang anak jadi GR (Gede Rasa), pikirnya "Gila, baru belajar piano sebulan saja sudah hebat!" Ia lupa bahwa yang disoraki oleh penonton adalah sang pianis yang duduk di sebelahnya, mengisi semua kekurangannya dan menjadikan permainannya sempurna.

Apa implikasinya dalam hidup kita ? Kadang kita bangga akan segala rencana hebat yang kita buat, perbuatan-perbuatan besar yang telah berhasil kita lakukan. Tapi kita lupa, bahwa semua itu terjadi karena Allah SWT ada di samping kita. Kita adalah anak kecil tadi, tanpa ada Allah SWT di samping kita, semua yang kita lakukan akan sia-sia. Tapi bila Allah SWT ada di samping kita, sesederhana apapun hal yang kita lakukan hal itu akan menjadi hebat dan baik, bukan saja buat diri kita sendiri tapi juga baik bagi orang di sekitar kita. Semoga kita tidak pernah lupa bahwa ada Allah SWT di samping kita.

Rahasia Kecil Kebahagiaan

Rahasia Kecil Kebahagiaan


Rahasia kebahagiaan adalah memusatkan perhatian pada kebaikan dalam diri orang lain. Sebab, hidup bagaikan lukisan: Untuk melihat keindahan lukisan yang terbaik sekalipun, lihatlah di bawah sinar yang terang, bukan di tempat yang tertutup dan gelap sama halnya sebuah gudang.

Rahasia kebahagiaan adalah tidak menghindari kesulitan. Dengan memanjat bukit, bukan meluncurinya, kaki seseorang tumbuh menjadi kuat.

Rahasia kebahagiaan adalah melakukan segala sesuatu bagi orang lain. Air yang tak mengalir tidak berkembang. Namun, air yang mengalir dengan bebas selalu segar dan jernih.

Rahasia kebahagiaan adalah belajar dari orang lain, dan bukan mencoba mengajari mereka. Semakin Anda menunjukkan seberapa banyak Anda tahu, semakin orang lain akan mencoba menemukan kekurangan dalam pengetahuan Anda. Mengapa bebek disebut "bodoh"? Karena terlalu banyak bercuap-cuap.

Rahasia kebahagiaan adalah kebaikan hati: memandang orang lain sebagai anggota keluarga besar Anda. Sebab, setiap ciptaan adalah milik Anda. Kita semua adalah ciptaan Tuhan yang satu.

Rahasia kebahagiaan adalah tertawa bersama orang lain, sebagai sahabat, dan bukan menertawakan mereka, sebagai hakim.

Rahasia kebahagiaan adalah tidak sombong. Bila Anda menganggap mereka penting, Anda akan memiliki sahabat ke manapun Anda pergi. Ingatlah bahwa musang yang paling besar akan mengeluarkan bau yang paling menyengat.

Kebahagiaan datang kepada mereka yang memberikan cintanya secara bebas, yang tidak meminta orang lain mencintai mereka terlebih dahulu. Bermurah hatilah seperti mentari yang memancarkan sinarnya tanpa terlebih dahulu bertanya apakah orang-orang patut menerima kehangatannya.

Kebahagiaan berarti menerima apapun yang datang, dan selalu mengatakan kepada diri sendiri "Aku bebas dalam diriku".

Kebahagiaan berarti membuat orang lain bahagia. Padang rumput yang penuh bunga membutuhkan pohon-pohon di sekelilingnya, bukan bangunan-bangunan beton yang kaku. Kelilingilah padang hidup Anda dengan kebahagiaan.

Kebahagiaan berasal dari menerima orang lain sebagaimana adanya; nyatanya menginginkan mereka bukan sebagaimana adanya. Betapa akan membosankan hidup ini jika setiap orang sama. Bukankah taman pun akan tampak janggal bila semua bunganya berwarna ungu?

Rahasia kebahagiaan adalah menjaga agar hati Anda terbuka bagi orang lain, dan bagi pengalaman-pengalaman hidup. Hati laksana pintu sebuah rumah. Cahaya matahari hanya dapat masuk bilamana pintu rumah itu terbuka lebar.

Rahasia kebahagiaan adalah memahami bahwa persahabatan jauh lebih berharga daripada barang; lebih berharga daripada mengurusi urusan sendiri; lebih berharga daripada bersikukuh pada kebenaran dalam perkara-perkara! yang tidak prinsipiil.

Renungkan setiap rahasia yang ada di dalamnya.

Rasakan apa yang dikatakannya.

----------

kiriman Hafni (hafni@combiphar.com)


Pohon Berduri

Pohon Berduri


Wahai orang-orang beriman, bertaqwalah kalian kepada Allah. Awasi dan berhitunglah dengan perbuatan dirimu yang telah kalian lakukan, Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui terhadap segala amal perbuatanmu. (al-Quran)


Seorang pemuda menanam pohon berduri didepan rumahnya. Walikota menyuruh sipemuda untuk memotong pohon tersebut dengan kapak milik sang pemuda karena kekhawatiran akan bahaya yang tidak hanya mengancam keselamatan si-pemuda tapi juga para pejalan yang kerap lewat di depan rumahnya. Saat duri-duri dari pohon tersebut telah keluar nanti, ia akan melukai kakinya dan juga kaki para pejalan di depan rumahnya.Belum lagi bahaya-bahaya lain yang sangat mungkin ditimbulkan dari pohon berduri itu. Namun sialnya pemuda kita ini menganggap enteng dan terus menerus mengundur-undur waktu untuk menebangnya. Roda waktu berputar tanpa henti. Bulan berganti tahun, pohon berduri itu telah tumbuh membesar, akarnya menghujam jauh kebumi, dahan dan rantingnya kini sudah menjulur kesana kemari. Sementara pemuda ini telah berubah menjadi seorang kakek ringkih. Ketika mengetahui pohon berduri itu telah benar-benar melukai dan menyengsarakan dirinya dan banyak orang, kakek ringkih ini segera mengambil kapak berniat untuk menebang pohon berduri tanamannya. Namun betapa sayangnya ayunan kapak sikakek sudah tidak mampu lagi menggores kokohnya batang pohon. Usia uzur sikakek telah merenggut kekuatannya untuk menumbangkan pohon berduri tsb, hasil tanamannya sendiri.


Maulana Rumi, penyair Sufi Afghanistan itu menutur cerita ini dalam Masnawi-nya. Rumi mengingatkan kepada kita bahwa penundaan untuk menghentikan tindakan buruk hanya semakin mengokohkan keburukan itu sendiri dan melemahkan energi untuk merubahnya. Didalam hati kita pohon berduri itu tumbuh saat kita melakukan keburukan kepada Tuhan, diri dan sesama. Jangan menunggu waktu, karena tiap detik adalah kesempatan mengakarkan, mengokohkan pohon itu disekujur tubuhmu. Ambillah kapak imanmu segera sebelum terlambat untuk menumbangkannya. Penundaan hanyalah melahirkan ketakberdayaan. Kelak saat kapak imanmu tidak lagi tajam, tubuhmupun sudah kehilangan kekuatan. Belantara pohon berduri itu bahkan kelak menusuk mata, telinga dan hatimu. Sebelum telingamu bernanah oleh cemoohan, matamu menangis oleh kedukaan tak berujung, dan hatimu berdarah oleh himpitan derita dan adzab, tebaslah pohon berduri itu. Janganlah berani melawan waktu, karena waktu selalu menertawakan keringkihanmu.


Mentari Dzulhijjah menutup mata sudah. Rembulan 1 Muharram mengabarkan tahun baru. Jika hidupmu seperti pekat malam, yakinlah selalu ada rembulan dan bintang yang mencerahkan. Sepekat dan segelap apapun hidupmu, setitik cahayapun mampu mengusir ketakutanmu. Ditengah kegelapan hidup di mekkah dahulu, Rasul membawa sahabat-sahabatnya menjemput cahaya kota Madinah. Hijrah, mengubah hidup agar terarah. Hijrah, meneguhkan hidup diatas bimbingan cahaya. Allah adalah cahaya langit bumi, Allah adalah cahaya diatas cahaya (Qs al-nur ;35).


Tekadmu adalah kapak itu. Tebaslah kini pohon-pohon berduri dihatimu. Renggutlah akar-akarnya. Seperti Ibrahim, kakekmu, hancurkanlah berhala-berhala yang membatu disekujur tubuhmu. Belajarlah kini menjadi petani yang selalu merindui hujan. Guyurilah hati dan tubuhmu senantiasa dengan kebeningan rintik ayat-ayat Tuhan. Tanamlah perlahan benih kejujuran, keikhlasan, kesabaran, tulus hati dan pengabdian kepada Tuhan. Rawat dan pupuklah mereka secara sabar. Kelak diakhir tahun, saat mereka berbuah, panen raya mendekapmu dalam bahagia. Saat hatimu lega dan bersuka cita, berbagilah dengan sesama. Hatimu adalah surgamu. Bukan pohon berduri yang harusnya menempati, namun anggur Tuhan yang mestinya bersemayam. Selamat menanam.

7 HAL YANG TIDAK BISA KITA RUBAH

7 HAL YANG TIDAK BISA KITA RUBAH


Dalam hidup ini ada 7 hal yang tidak bisa kita ubah. Yaitu:

1. Jenis kelamin

Memang ada operasi untuk mengubah kelamin. Tapi tidak bisa mengubah roh (spirit) orang yang bersangkutan. Terimalah dirimu, apakah engkau wanita ataupun pria. Act like a woman/man!!


2. Orang tua.

Tidak ada yang bisa memilih dilahirkan oleh orang tua yang mana. So, you must respect your parents!! Apakah orang tuamu seorang pemabuk, penjudi, pelacur sekalipun, you must respect them!! Kalau tidak, itu akan terjadi dalam kehidupanmu nanti. Your kids won't respect you, is it terrible?


3. Hari kelahiran.

Sudah ditetapkan oleh Tuhan, sebelum dunia dijadikan. Amazing ha? But it's true. Jangan menyesali, mengapa engkau harus lahir ke dunia tapi disia-siakan oleh orang yang kau kasihi. Tuhan punya tujuan untukmu.


4. Bentuk Fisik

Kalau engkau keriting, yah keriting aja. Kalau hidungmu pesek, terima itu. Saya banyak melihat orang yang mengubah bentuk wajahnya, apakah itu memancungkan hidung, alis matanya dicukur habis, dll, jadi kelihatan aneh dan tidak natural.


5. Masa lalu.

Ini juga sudah ditetapkan oleh Tuhan. Jangan melihat ke belakang. karena itu hanya membuat engkau "frozen" - can not do anything! Look at the future and see how good it is.


6. Kedudukan

dalam keluarga. Apakah engkau anak bungsu, sulung, atau tengah, you can not change it. Nikmati sajalah.


7. Suku bangsa/ras.

Menyesal jadi orang Indonesia yang terus menerus dilanda kesulitan? Atau menyesal jadi orang Batak yang kalau menikah perlu upacara adat yang walahhhh mahal dan lama? Atau jadi orang Cina yang suka ditindas dan diintimidasi? hmmm.....

Nah, sekarang ubah cara berpikirmu. Tuhan sudah menetapkan engkau di bangsa ini untuk satu tujuan. So, do the best in your job, loyal, jangan korupsi, itu sudah menolong untuk memperbaiki bangsa kita ini.

Itulah 7 hal yang tidak bisa kita ubah. Kalaupun ada yang kita bisa ubah, misalnya: bentuk fisik, itu akan membawa kita ke dalam situasi yang tidak pernah puas. Selalu ingin ubah penampilan terus. Capek kan? Terimalah dirimu apa adanya, seperti Tuhan menerimamu. Memang dunia melihat rupa, tapi Tuhan melihat hati. Apa yang kau lakukan setiap hari itu lebih penting dari penampilanmu. Bukan berarti kau bisa berpenampilan seenaknya, tidak!! Tapi engkau harus menerima apa yang sudah Tuhan berikan padamu. Kulitmu yang hitam (manis), hidungmu yang kurang mancung, rambut yang lurus, kurang tinggi, dll, dsb deh.


Ada Yang Memperhatikan Kita

Ada Yang Memperhatikan Kita


Seluruh penumpang di dalam bus merasa simpati melihat seorang wanita muda dg tongkatnya meraba-raba menaiki tangga bus. Dg tangannya yg lain dia meraba posisi di mana sopir berada, dan membayar ongkos bus. Lalu berjalan ke dalam bus mencari-cari bangku yg kosong dg tangannya. Setelah yakin bangku yg dirabanya kosong, dia duduk. Meletakkan tasnya di atas pangkuan, dan satu tangannya masih memegang tongkat.

Satu tahun sudah, Yasmin, wanita muda itu, mengalami buta. Suatu kecelakaan telah berlaku atasnya, dan menghilangkan penglihatannya untuk selama-lamanya. Dunia tiba-tiba saja menjadi gelap dan segala harapan dan cita-cita menjadi sirna. Dia adalah wanita yg penuh dg ambisi menaklukan dunia, aktif di segala perkumpulan, baik di sekolah, rumah maupun di linkungannya.

Tiba-tiba saja semuanya sirna, begitu kecelakaan itu dialaminya. Kegelapan, frustrasi, dan rendah diri tiba-tiba saja menyelimuti jiwanya. Hilang sudah masa depan yg selama ini dicita-citakan. Merasa tak berguna dan tak ada seorangpun yg sanggup menolongnya selalu membisiki hatinya. "Bagaimana ini bisa terjadi padaku?" dia menangis. Hatinya protes, diliputi kemarahan dan putus asa. Tapi, tak peduli sebanyak apa pun dia mengeluh dan menangis, sebanyak apa pun dia protes, sebanyak apapun dia berdo'a dan memohon, dia harus tahu, penglihatannya tak akan kembali.

Di antara frustrasi, depresi dan putus asa, dia masih beruntung, karena mempunyai suami yg begitu penyayang dan setia, Burhan. Burhan adalah seorang prajurit TNI biasa yg bekerja sebagai security di sebuah perusahaan. Dia mencintai Yasmin dg seluruh hatinya. Ketika mengetahui Yasmin kehilangan penglihatan, rasa cintanya tidak berkurang. Justru perhatiannya makin bertambah, ketika dilihatnya Yasmin tenggelam ke dalam jurang keputus-asaan. Burhan ingin menolong mengembalikan rasa percaray diri Yasmin, seperti ketika Yasmin belum menjadi buta. Burhan tahu, ini adalah perjuangan yg tidak gampang.

Butuh extra waktu dan kesabaran yg tidak sedikit.

Karena buta, Yasmin tidak bisa terus bekerja di perusahaannya. Dia berhenti dg terhormat. Burhan mendorongnya supaya belajar huruf Braile. Dg harapan, suatu saat bisa berguna untuk masa depan. Tapi bagaimana Yasmin bisa belajar? Sedangkan untuk pergi ke mana-mana saja selalu diantar Burhan? Dunia ini begitu gelap. Tak ada kesempatan sedikitpun untuk bisa melihat jalan.

Dulu, sebelum menjadi buta, dia memang biasa naik bus ke tempat kerja dan ke mana saja sendirian. Tapi kini, ketika buta, apa sanggup dia naik bus sendirian? Berjalan sendirian? Pulang-pergi sendirian? Siapa yg akan melindunginya ketika sendirian? Begitulah yg berkecamuk di dalam hati Yasmin yg putus asa.

Tapi Burhan membimbing jiwa Yasmin yg sedang frustasi dg sabar. Dia merelakan drinya untuk mengantar Yasmin ke sekolah, di mana Yasmin musti belajar huruf Braile. Dg sabar Burhan menuntun Yasmin menaiki bus kota menuju sekolah yg dituju. Dg susah payah dan tertatih-tatih Yasmin melangkah bersama tongkatnya. Sementara Burhan berada di sampingnya. Selesai mengantar Yasmin dia menuju tempat dinas. Begitulah, selama berhari-hari dan berminggu-minggu Burhan mengantar dan menjemput Yasmin. Lengkap dg seragam dinas security.

Tapi lama-kelamaan Burhan sadar, tak mungkin selamanya Yasmin harus diantar; pulang dan pergi. Bagaimanapun juga Yasmin harus bisa mandiri, tak mungkin selamanya mengandalkan dirinya. Sebab dia juga punya pekerjaan yg harus dijalaninya. Dg hati-hati dia mengutarakan maksudnya, supaya Yasmin tak tersinggung dan merasa dibuang. Sebab Yasmin, bagaimanapun juga masih terpukul dg musibah yg dialaminya. Seperti yg diramalkan Burhan, Yasmin histeris mendengar itu.Dia

merasa dirinya kini benar-benar telah tercampakkan. "Saya buta, tak bisa melihat!" teriak Yasmin. "Bagaimana saya bisa tahu saya ada di mana? Kamu telah benar-benar meninggalkan saya."

Burhan hancur hatinya mendengar itu. Tapi dia sadar apa yg musti dilakukan. Mau tak mau Yasmin musti terima. Musti mau menjadi wanita yg mandiri. Burhan tak melepas begitu saja Yasmin. Setiap pagi, dia mengantar Yasmin menuju halte bus. Dan setelah dua minggu, Yasmin akhirnya bisa berangkat sendiri ke halte. Berjalan dg tongkatnya. Burhan menasehatinya agar mengandalkan indera pendengarannya, di manapun dia berada. Setelah dirasanya yakin bahwa Yasmin bisa pergi sendiri, dg tenang Burhan pergi ke tempat dinas.

Sementara Yasmin merasa bersyukur bahwa selama ini dia mempunyai suami yg begitu setia dan sabar membimbingnya.

Memang tak mungkin bagi Burhan untuk terus selalu menemani setiap saat ke manapun dia pergi. Tak mungkin juga selalu diantar ke tempatnya belajar, sebab Burhan juga punya pekerjaan yg harus dilakoni.

Dan dia adalah wanita yg dulu, sebelum buta, tak pernah menyerah pada tantangan dan wanita yg tak bisa diam saja. Kini dia harus menjadi Yasmin yg dulu, yg tegar dan menyukai tantangan dan suka bekerja dan belajar.

Hari-hari pun berlalu. Dan sudah beberapa minggu Yasmin menjalani rutinitasnya belajar, dg mengendarai bus kota sendirian. Suatu hari, ketika dia hendak turun dari bus, sopir bus berkata, "saya sungguh iri padamu". Yasmin tidak yakin, kalau sopir itu

bicara padanya. "Anda bicara pada saya?"

" Ya", jawab sopir bus. "Saya benar-benar iri padamu". Yasmin kebingungan, heran dan tak habis berpikir, bagaimana bisa di dunia ini, seorang buta, wanita buta, yg berjalan terseok-seok dg tongkatnya hanya sekedar mencari keberanian mengisi sisa hidupnya, membuat orang lain merasa iri?

"Apa maksud anda?" Yasmin bertanya penuh keheranan pada sopir itu.

"Kamu tahu," jawab sopir bus, "Setiap pagi, sejak beberapa minggu ini, seorang lelaki muda dg seragam militer selalu berdiri di sebrang jalan. Dia memperhatikanmu dg harap-harap cemas ketika kamu menuruni tangga bus. Dan ketika kamu menyebrang jalan, dia perhatikan langkahmu dan bibirnya tersenyum puas begitu kamu telah melewati jalan itu. Begitu kamu masuk gedung sekolahmu, dia meniupkan ciumannya padamu, memberimu salut, dan pergi dari situ. Kamu sungguh wanita beruntung, ada yg memperhatikan dan melindungimu".

Air mata bahagia mengalir di pipi Yasmin. Walaupun dia tidak melihat orang tsb, dia yakin dan merasakan kehadiran Burhan di sana. Dia merasa begitu beruntung, sangat beruntung, bahwa Burhan telah memberinya sesuatu yg lebih berharga dari

penglihatan. Sebuah pemberian yg tak perlu untuk dilihat; kasih sayang yg membawa cahaya, ketika dia berada dalam kegelapan.


Kita ibarat orang buta

Yg diperintahkan bekerja dan berusaha

Kita adalah orang buta

Yg diberi semangat untuk terus hidup dan bekerja

Kita tak bisa melihat Tuhan dan malaikat

Tapi Dia terus membimbing

Dia memompa semangat kita

Cemas dan khawatir dg langkah kita

Dan tersenyum puas

Melihat kita berhasil melewati ujian-NYA

Ampuh bin Mujarab

Ampuh bin Mujarab


Bo..at....! Bo..at....! eh O..baaat! O..baaat! Itulah kira-kira yang sering keluar dari mulut penjual obat keliling. Biasanya mereka menyajikan obat siap minum ataupun siap untuk dimasak. Mulai dari obat sakit kepala, flu, batuk, nyeri otot sampai obat sakit hati. He..he..he.. Semuanya ada. Mirip lagunya Project-P “aya.. aya toko sagala aya, di dalamnya dijamin komplit kalau melagi aya...”

Ini bukan tentang tukang obat keliling yang biasa kita saksikan. Juga bukan tentang toko sagala aya-nya Project-P. Tapi ini tentang promosi obat yang dijamin ampuh bin mujarab. Semua penyakit yang ada dijamin bisa sembuh. Nggak percaya? Mau tau?


Silakan simak!

Obat ini merupakan obat yang spesial dibuat oleh yang membuatnya. Dengan maksud, yang tentunya untuk menyembuhkan segala penyakit manusia juga gejala-gejalanya. Lebih lanjut, obat ini, menurut pembuatnya sendiri lho, mempunya komposisi sebagai berikut: 100% Vikira neislamie, 100% Verasa aneislamie, 100% Pheratur aneislamie, Qholivah phim pinane dan 100% Undange sya riiah. Bahan-bahan ini sengaja disajikan dengan sempurna untuk bukan hanya mengobati, tapi juga untuk menjaga tubuh dari segala penyakit. Itu pasti!

Penyakit dengan indikasi kepala pusing karena permasalahan umat yang bercabang-cabang, nggak berujung. Atau kurang darah karena penghisapan drakula kafir imperialis atas negeri-negeri Islam. Juga pikiran kacau karena terinfeksi virus pemahaman-pemahaman kufur. Atau jantung berdebar-debar menyaksikan kehormatan dan nyawa kaum Muslimin direnggut kaum kafirin dengan keji. Dan rasa gelisah yang berkepanjangan saat menyaksikan kemungkaran individu dan sistem yang terus menerus berkembang tanpa henti. Obat ini sangat cocok untuk itu. Untuk mengobati semua penyakit di atas.

Akan tetapi, karena obat ini begitu spesial dan langka, maka akan sangat terlihat kontradiksi yang sangat hebat bila diberikan kepada penderita kronis marxis or sosialis, atau complikasi cyntadunia-wedymathie juga pengidap cacar capitalism-seculerism. Obat ini juga bisa mendatangkan efek samping yang tidak kalah hebatnya. Namun justru itu akan menambah keampuhannya. Diantaranya saja, dibenci para Munafikin serta dimusuhi Alkafirun. Untuk itu, agar obat ini terlihat keampuhnya, harus diminum sekaligus selama 24 jam sehari. Alias setiap saat. Bila tidak, jangan harap penyakit dalam tubuh akan sembuh. Dan kami tidak bisa menjami kalau terjadi apa-apa pada tubuh Anda.

Selain memberi kesembuhan, obat ini memiliki keistimewaan-keistimewaan yang tidak dimiliki oleh obat-obat lain yang ada di muka bumi ini. Keistimewaan obat ini, kami bisa jamin, akan membuat hati menjadi tentram. Karena dia sesuai dengan fitrah manusia dan memuaskan akal. Selain itu, obat ini juga mampu memberikan kebahagiaan dunia-akhirat serta menjamin penggunanya masuk surga. Inysa Allah.

Bukan sulap, bukan juga sihir. Ini asli, bukan echo. Obat ini pernah digunakan dengan begitu gemilang selama lebih dari 13 abad. Kurun waktu yang tidak pernah ada obat lain yang mampu menandinginya. Selain itu, obat ini juga memberi jaminan 100% ampuh. Karena Sang Pembuatnya telah menjanjikan itu. Dan JanjiNya adalah pasti.

Nah, jangan tunda-tunda lagi. Segera minum. Tapi, hati-hati, obat ini berbahaya bila dikonsumsi tanpa petunjuk. Apalagi kalau dicampur dengan obat atau solusi lain. Bisa berakibat fatal pada tubuh. Nah lho! Tunggu apa lagi?





Berdialog dengan satu detik

Berdialog dengan satu detik

Pada Suatu hari aku duduk dan menghadapkan hati ini kehadirat Allah sambil menyesali rentangan usia yang telah ku lalui, ku panggil satu detik dari hidupku, aku katakan kepadanya :

: Aku harap agar engkau mau kembali kepadaku, supaya aku dapat menggunakanmu untuk berbuat kebajikan.

: Sesungguhnya tidak ada waktu yang sudi berkompromi untuk berhenti.

: Wahai detik.....Aku memohon, kembalilah kepadaku agar aku dapat memanfaatkanmu dan mengisi kekuranganku pada dirimu.

: Bagaimana aku dapat kembali padamu, padahal aku telah tertutup oleh perbuatan-perbuatanmu?.

: Coba lakukanlah hal yang mustahil itu dan kembalilah kepadaku!, betapa banyak detik-detik selainmu yang juga ku sia-siakan?

: Seandainya kekuasaan ada ditanganku. pastilah aku kembali kepadamu, namun tiada kehidupan bagiku. dan itu terlipat oleh lembaran-lembaran amalmu dan diserahkan kepada Allah SWT.

: Apakah mustahil, jika engkau kembali kepadaku, padahal saat ini engkau sedang berbicara kepadaku?

: Sesungguhnya detik-detik dalam kehidupan manusia, ada yang dapat menjadi kawan setianya dan ada kalanya ia menjadi musuh besarnya. Aku adalah termasuk detik-detik yang menjadi musuhmu dan akan menjadi saksi atasmu di hari kiamat kelak. mungkinkah akan bertemu, dua orang yang saling bermusuhan?

: Duhai, alangkah menyesalnya aku, betapa aku telah sering menyia-nyiakan detik-detik dalam perjalanan hidupku! tetapi sekali lagi kumohon sekiranya engkau sudi kembali kepadaku, niscaya aku akan beramal saleh "di dalammu" yang pernah kutinggalkan.

maka detik itupun terdiam, tidak mengeluarkan sepatah katapun. akupun lantas memanggilnya :

: Wahai detik, tidak kah engkau dengar panggilanku? kumohon jawablah?.....

: Wahai orang yang lalai akan dirinya, wahai orang yang menyia-nyiakan waktu-waktunya...... tahukah engkau, saat ini, demi mengembalikan satu detik saja, sesungguhnya engkau telah menyia-nyiakan beberapa detik dari umurmu. mungkinkah engkau dapat mengembalikan mereka pula? Namun aku hanya dapat berpesan kepadamu, "Sesungguhnya segala perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) segala perbuatan yang buruk."


Maka.......Wahai sahabatku bersegeralah......., beramalah, bersungguh-sungguhlah, bertaqwalah kepada Allah dimanapun engkau berada. ikutilah perbuatan buruk itu dengan perbuatan baik, niscaya perbuatan baik itu akan menghapusnya, dan
bergaullah dengan sesama manusia dengan budi pekerti yang luhur!
dan cobalah hitung berapa waktu kita gunakan untuk nongkrong di forum ini.....Subhanalah kalau selama waktu itu digunakan untuk menerima nasehat yang bermanfaat, saling bertausiyah dalam keistiqomahan, berdakwah.....tapi Astagfirullah seandainya kita gunakan hanya untuk posting-posting yang tidak berfaedah, memutar balikan kebenaran, berbantah-bantahan terhadap hal yang tidak perlu....bahkan lebih buruk dari itu...mendustakan peringatan-peringatan Allah dengan berpegang pada hujjah yang lemah...untuk itu wahai sahabat, marilah kita lewati detik-detik terbaik bersama,sebelum kita sama-sama menyesal.....wallahu 'alam.

GEMA KEHIDUPAN

GEMA KEHIDUPAN


Seorang anak kecil dan ayahnya sedang berjalan di sebuah gunung. Tiba-tiba anak itu tergelincir dan menjerit, "Aaaaahhh!!!" Betapa kagetnya ia, ketika mendengar ada suara dari balik gunung, "Aaaaahhh!!!"

Dengan penuh rasa ingin tahu, ia berteriak, "Hai siapa kau?" Ia mendengar lagi suara dari balik gunung, "Hai siapa kau?"

Ia merasa dipermainkan dan dengan marah berteriak lagi, "Kau pengecut..!!" Sekali lagi dari balik gunung terdengar suara, "Kau pengecut..!!"

Ia lalu menengok ke ayahnya dan bertanya, "Ayah, sebenarnya apa yang terjadi?" Ayahnya tersenyum dan berkata, "Anakku, mari perhatikan ini" Kemudian ia berteriak sekuat tenaga pada gunung, "Aku mengagumimu..!!" Dan suara itu menjawab, "Aku mengangumimu..!!" Sekali lagi ayahnya berteriak,"Kau adalah sang juara..!!" Suara itu pun menjawab lagi,"Kau adalah sang juara..!!"

Anak itu merasa terheran-heran, tapi masih juga belum memahami. Kemudian ayahnya menjelaskan, "Nak, orang-orang menyebutnya GEMA, tetapi sesungguhnya inilah yang dimaksud dengan hidup itu. Ia akan mengembalikan padamu apa saja yang kau lakukan dan katakan. Hidup kita ini hanyalah refleksi dari tindakan kita. Bila kau ingin mendapatkan lebih banyak cinta kasih di dunia ini, maka berikanlah cinta kasih dari hatimu. Bila kau ingin mendapatkan kebaikan dari orang lain, maka berikanlah kebaikan dari dirimu.

Hal ini berlaku pada apa saja dan pada semua aspek dalam hidup. Hidup akan memberikan apa yang telah kamu berikan padanya. Maka, sebenarnya hidup ini BUKAN SUATU KEBETULAN. Hidup adalah pantulan dari dirimu; gema dirimu."


Ingin Kaya ? Jangan Jadi Karyawan!

Ingin Kaya ? Jangan Jadi Karyawan!


Nyaris setiap bangun tidur, diva Indonesia, Kris Dayanti, sudah ditawari peluang konser atau menyanyi di panggung senilai puluhan juta hanya untuk membawakan 3-5 lagu. Kalau sehari saja bisa menghasilkan puluhan juta rupiah, tinggal hitung sendiri penghasilan bulanannya. Belum lagi tawaran iklan berbagai produk. Namun, pernahkan kita dengar pertanyaan: Kris Dayanti kuliah di mana atau meraih gelar sarjana apa?

Jangankan Kris Dayanti, Tasya dan Joshua -- dua bocah cilik Indonesia yang masih SD -- pun sudah mampu menghasilkan duit ratusan juta bahkan miliaran rupiah. Sejarah wirausaha (entrepreneur) juga mencatat, banyak pengusaha bahkan konglomerat Indonesia yang sukses membangun imperium bisnis mereka meski pendidikannya hanya SMP bahkan SD.

Mungkin tak perlu terlalu banyak mencari contoh orang lain. Kalau saja saya dulu memilih menamatkan kuliah saya di Universitas Gadjah Mada, hampir pasti saya tak akan berani memulai bisnis Bimbingan Belajar Primagama, yang kini berubah menjadi holding company beromset di atas seratus miliar rupiah.

Meski dulu saya belum membaca buku laris Robert Kiyosaki, If You Want to Be Rich and Happy, Don`t Go to School?, saya sudah sadar bahwa pintar dan dapat ranking di sekolah tidak menjamin seseorang akan sukses dan kaya-raya.

Saya bahkan punya keyakinan, semakin lama seseorang sekolah, semakin tidak kreatiflah dia. Karenanya, semakin takut pula dia mengambil risiko -- sikap penting yang amat diperlukan bila seseorang ingin sukses menjadi wirausaha.

Dan, saat ini, menjadi business owner adalah jalan kongkret menjadi kaya-raya. Lewat pekerjaan yang ditekuni bertahun-tahun, akhirnya seseorang umumnya ingin hidup makmur dan terjamin masa depannya. Istilah gampangnya, hidup kaya-raya.

Namun, tak banyak orang yang menyadari bahwa sejak masuk kuliah sebenarnya seseorang telah menyiapkan dirinya hidup miskin. Contoh ekstremnya, kalau seseorang sejak muda bercita-cita menjadi guru, jangan harap di usia pensiunnya dia bisa membeli Mercy terbaru dan tinggal di perumahan elite. Demikian juga, bidan atau perawat rumah sakit mustahil mampu mengkredit Toyota Kijang LGX di usia pensiunnya. Lain ceritanya kalau dia memiliki jiwa wirausaha, sehingga dengan keahliannya dia mendirikan klinik atau rumah bersalin di rumah, yang bisa dikelola bersama kolega bidan lain.

Salah satu contoh yang berhasil mengembangkan cara serupa adalah Grup RS Hermina di Jakarta. Memang, cukup banyak bidan berjiwa wirausaha yang berani mengelola usaha rumah bersalin seusai berdinas di rumah sakit. Setelah berkembang menjadi klinik dan rumah bersalin besar, mereka pun membeli tanah di tempat lain untuk mengembangkan usahanya. Dengan begitu, BMW atau Mercy pun bisa dibelinya dengan mudah.

Banyak pula orang yang terbuai oleh sukses semu selama bertahun-tahun menjadi karyawan. Kalau kita menjadi manajer pemasaran bank dan suatu ketika berhasil memasarkan produk tertentu, pastilah kita berharap mendapatkan kenaikan gaji dari sukses itu. Ketika itu didapat, kita merasa kerja kita berhasil. Padahal, keuntungan atau bertambahnya kekayaan sang pemilik bank jauh berlipat dari kenaikan gaji yang diberikan kepada karyawan yang bekerja pada bank miliknya. Siapa yang lebih untung dan lebih kaya: karyawan yang punya ide pemasaran yang cemerlang, ataukah pemilik bank yang pasif dan mampu membayar lebih mahal kepada karyawan yang kreatif untuk mengelola untungnya menjadi berlipat? Jelas pemilik bank yang lebih banyak diuntungkan.

Jadi, mengapa mesti bertahan jadi karyawan? Bisnis kadang bisa dimulai dari kesadaran akan potensi diri sendiri.

Sayangnya, tak banyak orang menyadarinya. Untuk memulai bisnis, seorang ahli farmasi, misalnya, sering kali tak menyadari bahwa keahliannya adalah modal utama memulai bisnis. Sebab, mindset ahli farmasi tersebut adalah long life to be an employee. Maka, ketika suatu saat ia berhasil menemukan ramuan obat antikanker, dia memilih menjual paten penemuannya kepada pabrik farmasi besar. Sang ahli farmasi hanya menerima royalti tanpa pernah tahu persis keuntungan bersih yang tentu saja jauh lebih besar dibanding royalti yang diberikan kepadanya. Padahal, kalau saja sang penemu memilih mencari mitra bisnis yang mau membiayai penemuannya agar menjadi bisnis farmasi yang besar dan menguntungan, tentu kehidupannya jauh lebih kaya. Dengan bekal cetak biru penelitiannya yang profitable, tak sulit sebenarnya sang penemu mendapatkan mitra bisnis yang mau membantu permodalan bisnisnya. Investor tentu semakin percaya karena uangnya dikelola oleh orang yang tepat. Dan yang pasti, sang ahli bisa menjadi pemilik bisnis sembari terus mengembangkan penelitian lain sambil menghitung keuntungan bisnis yang dikelolanya sendiri. Bahkan, suatu saat ia bisa membayar ahli lain yang lebih hebat darinya untuk mengembangkan bisnis farmasinya.

Ini hanya satu contoh. Masih ada jutaan peluang yang sayang kalau keliru dilihat kemungkinannya mengubah nasib Anda. Jadi, sekali lagi, jangan terlalu lama menjadi karyawan. Mulailah mewujudkan mimpi Anda menemukan jalan menjadi pengusaha yang mapan secara finansial. Yakinlah, jutaan peluang bisnis selalu tersedia. Lihatlah peluang yang belum dikerjakan orang lain.

Kita tahu, misalnya, begitu banyak orang yang menjual wedang jahe, dari pasar becek hingga kaki lima. Tugas wirausaha adalah, bagaimana membuat wedang jahe mampu mendatangkan uang ratusan juta atau bahkan miliaran rupiah. Itu yang perlu kita cari tahu dan mencobanya. Atau, silakan nekat terus menjadi karyawan, niscaya Anda akan menyesali saat pensiun nanti.

____________________

Penulis adalah Presiden Direktur Grup Primagama, juga Pengelola dan Mentor Utama Entrepreneur University.


Islam Harus Kaya

Islam Harus Kaya

sumber: Harian Duta Masyarakat


Faiz Manshur menulis di harian ini tentang bahaya pengangguran di Indonesia. Jumlah penganggur sekarang diperkirakan mencapai lebih dari 10 juta orang dari 200 juta jiwa lebih penduduk negeri ini. Dengan pertumbuhan ekonomi antara 3,5% hingga 4%, Organisasi Perburuhan Internasional (ILO) memperkirakan jumlah penduduk miskin di Indonesia pada tahun 2010 diperkirakan 36% dari sekitar 210 juta jiwa penduduk.(Duta Masyarakat, 1/12).

Berbicara tentang orang-orang yang menganggur, mau tak mau kita juga berbicara tentang kemiskinan, tentang orang-orang miskin. Berbicara tentang orang-orang miskin, kita tentunya juga berbicara tentang orang-orang kaya. Dan ini mengingatkan penulis pada laporan Majalah Time edisi 10 Maret 2003 tentang Islam di Asia.

Ada hal-hal yang menarik dari laporan itu. Di salah satu halaman edisi itu terdapat angka-angka yang menunjukkan jumlah pemeluk agama-agama besar di dunia. Disebutkan, jumlah pemeluk Kristen terbesar (2 miliar jiwa), disusul Islam (1,3 miliar), Hindu (900 juta), Buddha (360 juta), Sikh (23 juta), Yahudi (14 juta), Tak Beragama (850 juta), dan Lain-lain (525 juta).

Dari data itu terlihat, jumlah orang Yahudi paling kecil, hanya 14 juta. Tetapi menurut penelitian internasional oleh Philip M. Parker, orang-orang Yahudi paling tinggi kesejahteraannya, juga tingkat melek hurufnya. Penghasilan per kapita orang Yahudi (rata-rata di dunia) adalah 16.100 dollar/tahun, disusul Kristen (8.230 dollar), Buddha (6.740 dollar), Muslim (1.720 dollar), Sikh (702 dollar), dan Hindu (392 dollar). Tingkat melek huruf orang Yahudi 97%, Kristen (87%), Buddha (85%), Muslim (51%), Sikh (53%) dan Hindu (51%). Sedang tingkat pengangguran terendah dipegang masyarakat Buddhis (5%), lalu Yahudi (8%), Kristen (10%), Muslim (15%), Sikh (20%) dan Hindu juga 20%.

Bagaimana kita mencermati angka-angka itu, masing-masing orang kiranya punya pandangan yang berbeda-beda. Tetapi dari data itu jelas terlihat adanya korelasi antara tingkat melek huruf dengan tingkat kesejahteraan. Orang-orang Yahudi, dengan tingkat melek huruf tertinggi, memiliki tingkat kesejahteraan paling tinggi. Kenyataannya memang bisa kita lihat di mana-mana. Selain terkenal dalam pemikiran-pemikiran filsafatnya, orang-orang Yahudi juga unggul dalam bisnis dan keuangan. Lebih dari 40% jutawan Amerika dalam daftar Majalah Forbes adalah keturunan Yahudi. Dan lebih dari 40% profesor di universitas-universitas top Amerika juga keturunan Yahudi.

Mengapa orang-orang Yahudi bisa menjadi begitu kaya? Mengapa mereka begitu pintar? Jawabannya, mengutip mantan Perdana Menteri Malaysia Dr Mahathir Mohamad, adalah karena mereka berpikir. Itu berarti, mereka belajar dan terus belajar.


Kaya Tapi Miskin

Dunia Islam sebenarnya memiliki sumber daya alam yang luar biasa. Seperti dikutip pula oleh Mahathir, dunia Islam adalah pemilik sebagian besar sumber minyak bumi di dunia ini. Indonesia juga dikenal sebagai negeri "Jamrud Katulistiwa" yang indah dan kaya raya. Kekayaannya terlihat di mana-mana, dari ujung selatan Papua hingga ujung utara Sumatera. Tetapi negeri dengan penduduk muslim terbesar di dunia ini kok terlihat begitu miskin sekarang. Terlilit utang yang luar biasa besar, negeri ini juga dibelit korupsi yang amat parah. Menteri Negara/Ketua Bappenas Drs Kwik Kian Gie menyebutkan, Rp 444 triliun dana dikorupsi tiap tahun. Ia juga menyebut, 50% dana pajak dikorup petugas pajak, sementara Depag disebut BPK sebagai departemen paling korup!

Bagaimana Pemerintah akan menangani korupsi, kita lihat saja nanti. Kita persilahkan juga NU dan Muhammadiyah untuk menjalankan kerjasamanya dalam upaya memberantas korupsi. Kita tentu harapkan kelompok-kelompok lain juga membantu, karena semua tentu tahu bahwa memberantas korupsi membutuhkan langkah dan dukungan serempak dari semua unsur di masyarakat.

Salah satu upaya yang kiranya pantas dilakukan kiranya adalah mendorong masyarakat untuk mandiri dengan menjalankan bisnis sendiri. Ini rasanya juga bisa dilakukan oleh NU dan Muhammadiyah melalui pesan-pesannya dalam khotbah yang dirancang untuk dibacakan di masjid-masjid. Dari upaya itu kita harapkan akan muncul kesadaran baru di kalangan masyarakat tentang peluang besar meraih kesejahteraan yang jauh lebih besar daripada bila mereka menjadi pegawai negeri atau buruh pabrik. Peluang untuk menjadi kaya raya sehingga bisa membantu banyak orang miskin juga terbuka lebar.

Sejarah dan juga ajaran-ajaran Islam sebenarnya penuh dengan pelajaran yang berharga bagi mereka yang ingin meraih kesejahteraan dan kekayaan dengan benar. Nabi Muhammad SAW adalah satu-satunya nabi yang jadi pedagang. Prinsip beliau adalah berdagang dengan jujur. Menurut KH Abdullah Gymnastiar (Aa Gym), mubaligh yang kaya dan terkenal itu, para sahabat rasul itu juga makmur hidupnya. "Rasul sendiri orang yang berlimpah harta. Dan sebaik-baiknya harta adalah kalau dimiliki oleh orang yang saleh," kata Aa Gym.

Dari kenyataan itu, bukan sesuatu yang diluarkewajaran bila tokoh-tokoh Islam menyerukan bahwa dunia Islam harus kaya, orang-orang Islam atau kaum muslim harus kaya. Tidak sekedar kaya karena negerinya diberkahi kekayaan alam yang luar biasa, tetapi kaum muslim juga bisa menjadi kaya karena bekerja keras dan cerdas. Sekarang ini kesannya tidak demikian. Negeri-negeri Islam di Jazirah Arab memang kaya alamnya, tetapi yang mengelola adalah orang-orang asing. Demikian juga di Indonesia, yang sumber-sumber alamnya dieksploitasi oleh perusahaan-perusahaan asing.

Orang-orang yang paling berhasil dalam berbisnis/berdagang di negeri ini juga bukan kaum muslim. Hal ini memang salah satu masalah yang sangat peka untuk dibicarakan secara terbuka. Tetapi semua pihak kiranya sepakat bahwa negeri ini membutuhkan keseimbangan dalam perekonomian untuk menjaga kestabilan dan harmoni dalam kehidupan masyarakat yang terdiri dari berbagai macam ras dan agama. Mungkin tidak berlebihan jika ada yang memimpikan adanya kebijakan Affirmative Action seperti di Malaysia, yang memberikan kemudahan kepada puak Melayu yang notabene muslim sehingga bisa mengejar ketertinggalannya dari kelompok lain.

Namun memang, kebijakan di Malaysia itu tidak seluruhnya positif. Ada sisi buruknya yakni sebagian kaum muslim Melayu itu bahkan menjadi malas karena kemudahan yang diperoleh. Ini bisa menjadi pelajaran bagi negeri-negeri Islam ketika mereka mencoba mencermati negeri Asia Tenggara tersebut.

Meskipun perlu bantuan eksternal, penentu sukses tidaknya usahawan muslim dalam berbisnis tentu yang bersangkutan sendiri. Mereka yang tekun, ulet dan mau terus-menerus belajar dari orang-orang lain yang sukseslah yang akan memperoleh hasil yang baik. Mereka dapat belajar pula dari berbagai buku, dan yang paling berharga tentu saja adalah Al Quran.

"Bacalah! Tuhanmulah Yang Maha Pemurah! Yang mengajar dengan kalam." (Q.S. 96 Surat Al'Alaq [Segumpal Darah] Ayat 3-4).

Tak ada janji Allah yang meleset.

Djoko Pitono, Penulis adalah pengarang buku, pegiat bisnis perbukuan